TDW University

Watu

>> Thursday, March 25, 2010

Kadang orang tidak sadar kalau bicara maka akan mengganggu orang di sekitar, yaitu suara kita terdengar begitu keras dan nyaring, mungkin kita masih menganggap itu wajar dan tidak apa-apa, kalau hanya dilakukan sesekali. Tapi bagaimana kalau Anda mendengar ada orang yang berbicara entah itu bila berhadap-hadapan, berbicara melalui telepon, suaranya nyaring sekali hingga memenuhi seluruh ruangan.

Rasanya seperti ingin pecah kepala, karena seketika bila kita sedang berpikir maka pikiran akan menjadi buyar. Sayangnya hal itu hampir setiap hari harus aku lalui dan hampir setiap saat. Sehingga hanya untuk menulis di blog saja saya tidak mampu untuk menulis, karena mendengar suara yang begitu mengganggu. Saya suka berpikir apalagi teman-teman yang memang sedang berpikir untuk mengerjakan pekerjaan mereka. Karena ada salah satu teman yang sangking keselnya meminjam headphone hanya untuk meminimalisir suara itu.

Begitulah, kadang ada beberapa orang, maunya diberikan toleransi namun tidak mau memberikan toleransi kepada orang lain. Teman yang tadi pinjam headphone pernah menyebut orang seperti itu dengan sebutan "watu" (= batu). Itupun dia meminjam istilah bosnya :)

Seharusnya dalam bergaul kita harus bisa saling tarik ulur. Agar tidak terjadi putus hubungan di tengah jalan hanya karena terlalu tegang dan tidak ada yang mau mengalah. Tarik ulur di sini adalah harus ada saling pengertian satu sama lain, jangan ada hanya mau memaksakan kehendak dirinya sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain. Dan jangan sampai kita mendapatkan julukan sebagai watu.

Kalau ada yang bertanya: "bagaimana kalau kita lelah untuk menghadapi orang yang selalu maunya menang sendiri, ya seperti watu itu tadi?" Menurut pendapat aku pribadi, ya langsung saja bilang kepada orang itu. Maksudnya begini kita langsung bilang terus terang dengan sikapnya yang seperti itu sangat mengganggu dan telah membuat kita tidak nyaman dengan sikapnya itu. Tentunya dengan cara yang baik. Bila dia orang yang baik hati maka akan mau menerima kritik dan saran dari kita, namun bila dia memang tetap tidak mau mendengar dan bahkan marah terhadap kita, maka ada baiknya kan jika kita mulai mempertimbangakan pertemanan kita dengan dia. Kenapa begitu? agar kita jangan sampai tertular dengan orang itu.

Ada yang mau berbagi? mungkin dengan pengalaman yang sama?








0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Tempat aku berbagi cerita, pengalaman. Serta belajar dari teman-teman yang hebat

  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP