TDW University

Sepotong Kata

>> Saturday, May 23, 2009

Sungguh lidah dan sikap kekanak-kanakan bisa membuat hati terluka. Sebuah hati yang begitu lembut atau yang keras sekalipun.


Berawal dari sepotong kata lalu terus berlanjut ke kata berikutnya, kemudian ditimpali dengan kata lain dari orang yang diajak bicara dan terus begitu, hinggai bila di bumbui dengan rasa amarah, maka akan terasa klop sudah.

Kata-kata yang semula hanya sebuah lelucon pun, maka akan di terima lain oleh yang mendengarnya. Lagi-lagi yang berperan disini adalah kejernihan pikiran dan kelapangan hati.

Sungguh sangat menjengkelkan bila maksud semula tidak ingin melukai, namun hasil akhirnya malah jauh dari yang diharapkan. Akhirnya yang terluka bukan hanya hati dari lawan bicara kita, namun juga hati kita. Ya, sedih pasti akan terasa... bila ternyata kata-kata yang kita keluarkan membuat sebuah hati terluka. Disini sepertinya telah tercipta efek domino, dimana bila yang satu terkena maka yang lain akan terkena imbasnya pula.

Lagi-lagi yang kita hanya bisa berkata lidah itu tidak bertulang, sebagai pembelaan diri dari kesalahan yang telah diperbuat.

Read more...

Abai

>> Friday, May 8, 2009




Tanggal 9 besok, tepat sebulan sudah pemilu berlalu. Tapi masih saja meninggalkan pekerjaan rumah bagi kita semua untuk terus memperbaikinya. Ada kejadian yang sempat terfoto saat salah satu partai peserta pesta demokrasi akan mengadakan kampanye. Terlihat masih saja ada dari simpatisan yang ikut dalam konvoi melanggar peraturan lalu lintas.



Yang perlu dipertanyakan disini apakah hanya dengan ikut serta dalam pesta demokrasi berarti kita mengabaikan keselamatan diri kita sendiri? Perlu dicermati banyak yang ikut konvoi membawa keluarga (anak dan istri). Bagi mereka yang menggunakan motor ada saja yang tidak menggunakan helm sebagai pelindung kepala.

Apakah mereka tidak memperhatikan kalau yang perlu dilindungi bukan hanya batok kepalanya (yang memang sudah keras) tapi apa yang terdapat di dalam batok kepala itu, yang cukup lembut dan mudah terkoyak - OTAK - atau mungkin sipemiliknya tidak merasa perlu melindungi otaknya, karena memang tidak merasa memiliki otak.

Sepertinya para ayah yang mengajak istri dan anaknya dalam konvoi masa bodoh dengan keselamatan mereka, dan cenderung egois dengan keselamatan dirinya sendiri (walau menggunakan helm cetok seadanya) atau hanya takut ditilang oleh polisi... entah untuk alasan yang mana mereka melakukannya. Sayangnya juga para istri abai terhadap keselamatan diri dan anaknya. Benar-benar sangat disayangkan wahai para bunda...

Read more...

About This Blog

Tempat aku berbagi cerita, pengalaman. Serta belajar dari teman-teman yang hebat

  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP