TDW University

Minyak mu...

>> Friday, December 7, 2007

Teng...teng...teng... begitu si abang menjajakan dagangannya. Bermodal sendok yang dipukulkan ke pinggiran wajan.

Setelah lebaran, seolah menjadi tempat mangkal yang menyenangkan bagi si abang. Di seberang rumahku akhir-akhir ini menjadi ramai mengerumuni si penjual gorengan. Kali ini yang di jual bukanlah gorengan pisang, combro, risol, ubi ataupun singkong. Namun yang dijajakan adalah daging burung dan ayam yang di goreng di wajan si abang.

Bila diperhatikan, bisa disayangkan para penjual itu sangat tidak memperhatikan kualitas dari dagangannya. Maksudnya disini adalah apakah dagangannya itu dapat mempengaruhi kesehatan dari si pembelinya atau tidak. Bagaimana tidak dari dalam rumah tercium sangat pekat dan bisa membuat nafas terengah-engah. Aroma itu disebabkan oleh minyak goreng yang sudah berubah warnanya menjadi coklat kehitaman yang sangat pekat. Dikarenakan pemakaian yang berulang-ulang.

Hmm... bila dicermati lebih teliti, sepertinya jajanan atau makanan yang di jual oleh para pedagang sangatlah tidak sehat untuk tubuh. Tapi sayangnya kita sebagai konsumen akhir sering sekali tidak memperhatikannya.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Tempat aku berbagi cerita, pengalaman. Serta belajar dari teman-teman yang hebat

  © Blogger templates Inspiration by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP